Minggu, 11 November 2012 - 0 komentar

Dunia yang Butuh Indonesia!

Beberapa hari yang lalu, tepatnya waktu malam hari, wa diajak temen ngopy game di warnet. Habis itu berhenti bentar di counter hp. tepat di depan kampus wa. wa nunggu di motor, beberapa saat kemudian ada cewe kecil berpakain lusuh, sekitar 10 tahunan umurnya, berarti sekitar kelas 5 SD, dia nyamperin wa "mas minta uang buat makan", wa sambil senyum-senyum iba gitu njawab "maaf dek nggak ada", dia langsung jalan cepet ke arah depan, sejenak wa pikir itu uda malem sekitar jam 8an, apa dia gak sekolah besok? gak sekolah mungkin juga, melihat sekolah sekarang yang katanya pemerintah "gratis" tapi nyatanya masih banyak sekolah yang "mbayar", di SMA wa aja SPP masih seperempat juta per bulan. muncul rasa kasihan wa, sebelumnya wa lihat di matanya emang dia kesusahan, wa kejar dia wa pegang pundaknya terus wa tanyain "dek tinggal dirumah siapa aja?", "cuma saya sama ibu mas", "rumahnya dimana?", "di belakangnyta toko itu" sambil nunjuk ke toko yang ada jauh di belakang wa. terus dia wa kasih uang gak terlalu banyak sih 30ribu, "ini tak kasih, belikan ibu mu juga", "makasih ya mas" sambil salim gitu. terus dia beli nasi goreng yg gak jauh dari situ.

sebenernya saat-saat kayak gitu itu paling gak wa suka. kenapa? gitu itu sedih, kasihan, marah jadi satu. kasihan jelas lah, dia masih lugu masih kecil gak kayak pengemis-pengemis lain yang "bandel", sedih- dia gabisa dapet apa yang orang lain bisa dapet, marah- bukan marah ke dia, tapi marah sama wa sendiri dan pemerintah khususnya. pemimpin bangsa cuma obral janji, mana realisasi dari "fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara" ??? yang dimaksud fakir miskin disini ini yang semacam apa wahai pemimpin bangsa??? apakah yang tidak sanggup beli makan sehari-hari tidak termasuk fakir miskin???

melihat kondisi perekonomian di indonesia saat ini memang mengalami progress yang naik, tapi apabila dilihat secara golongan, hanya yang ekonominya berada di kisaran menengah ke atas yang mengalami progress naik, bagaimana dengan masyarakat yang berada di bawah? masyarakat yang tidak memiliki penghasilan khususnya. apakah golongan masyarakat seperti adek kita yang wa ceritakan di atas menjadi sorotan perhatian pemerintah? wa yakin itu mustahil. wajar dibilang progress perekonomian di indonesia itu mengalami kenaikan, lha mereka yang berada "di bawah" tidak dihitung.

ini salah satu ilmu dan fakta yang wa dapet waktu seminar di kampus, pembicaranya dari australia wa lupa namanya. indonesia negara besar, tapi banyak orang di luar sana tidak tau apa itu indonesia. mungkin yang mereka tau cuma bali. di indonesia segalanya ada, kita tanam tanaman tanpa disiram pun pasti tumbuh di indonesia, kekayaan alam yang se sempurna indonesia tidak dimiliki negara lain. indonesia paru-paru dunia, siapa yang berani menebas habis pohon di indonesia? seluruh dunia yang terkena imbas. indonesia bisa kalah dengan negara kecil yang ukuranya cuma seperti "titik" kalau dilihat dari peta, sebenarnya yang membuat negara itu kaya juga orang-orang indonesia, sekitar 500an ribu orang indonesia berlibur kesana, bayangkan berapa income yang di dapat selama setahun dari sektor wisata saja? contoh "kebodohan" indonesia lainya adalah pasir di kalimantan mengandung permata, tapi oleh penambang cuma dijual seharga 3rb/kg ke pabrik CINA perlu wa ulangin lagi CINA, kemudian oleh cina dijual kembali seharga 30rb/kg. gimana menurut kalian? kalo wa sih udah muntab gak karuan. (muntab=marah) itu alasanya kenapa negara lain gak berani membiarkan indonesia menjadi negara mandiri, mungkin kalo "kita" lebih cerdik sedikit, kita jadi negara nomer 1 di dunia. gak kayak sekarang yang tambang emas di papua aja DISEWAKAN ke negara lain sampai tahun 2040an. semacam nyamuk yg nyedot darahnya indonesia, tapi indonesia gak sadar-sadar.

kata terakhir yg wa inget dari pemberi materi waktu cuma ini ”Indonesia doesn't need the world, but the world needs Indonesia” lanjutnya. “Everything can be found here in Indonesia, you don’t need the world" kalo wa pikir-pikir emang ga seharusnya rakyat indonesia kelaparan melihat kondisi indonesia yang "sekaya" tapi tidak kaya seperti ini.

sekian

0 komentar:

Posting Komentar