hari begitu cerah dikala siang
saat itu aku senang
kala itu aku riang
terbang bebas kesana kemari bagai belalang
kala itu masih ada dikau
bagai mentari yg hiasi kalbu
laksana pelita indah
membuang semua gundah
kini kau pergi
aku sadar betapa diriku keji
kala kau selalu menemani
kadang kubalas dengan caci maki
kini ku tersesal
atau takdirku yg sial
aku tak membual
saat ku ucap aku tak akan mengulang salahku
juga selalu menyorotimu
mustahil bagimu tuk percaya padaku
setetes air hujan menggambarkan penyesalanku
jatuh bertubi tubi menghujam diriku
membuat basah semua kalbu
dan tak kan berhenti sebelum mentari mengusir semua pilu
hingga hujan penyesalan ku hilang dan membisu
tangis ku bagai hujan
tak reda sebelum kau terpa awan
hatiku dilanda hujan
tak kan kering sebelum kau ulurkan tangan
pikiranku penuh air hujan
sebelum kau beri lagi kesempatan
maaf hujan penyeselanku datang terlambat
sampai akhirnya kini kau tak dapat lagi ku lihat
saat itu aku senang
kala itu aku riang
terbang bebas kesana kemari bagai belalang
kala itu masih ada dikau
bagai mentari yg hiasi kalbu
laksana pelita indah
membuang semua gundah
kini kau pergi
aku sadar betapa diriku keji
kala kau selalu menemani
kadang kubalas dengan caci maki
kini ku tersesal
atau takdirku yg sial
aku tak membual
saat ku ucap aku tak akan mengulang salahku
juga selalu menyorotimu
mustahil bagimu tuk percaya padaku
setetes air hujan menggambarkan penyesalanku
jatuh bertubi tubi menghujam diriku
membuat basah semua kalbu
dan tak kan berhenti sebelum mentari mengusir semua pilu
hingga hujan penyesalan ku hilang dan membisu
tangis ku bagai hujan
tak reda sebelum kau terpa awan
hatiku dilanda hujan
tak kan kering sebelum kau ulurkan tangan
pikiranku penuh air hujan
sebelum kau beri lagi kesempatan
maaf hujan penyeselanku datang terlambat
sampai akhirnya kini kau tak dapat lagi ku lihat